Selasa

kribo

"uh..uh,maaf" katanya sembari mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada dan sekejap kemudian berjongkok di bawah mejaku memunguti satu,dua atau entahlah berapa jumlahnya,peduli amat.pikirku waktu itu.Seperti tak pedulinya dia padaku akibat perbuatannya menyenggol tanganku yang sedang asik menyedot juice alpukat kegemaranku di sebuah warung kecil pojok jalan di sebuah kota besar Sang Pelajar yang entah kenapa disebut cafe oleh si pemilik,makanan dan minuman di warung itu biasa aja,suasananya yang membuatku betah berlama-lama duduk dan menikmati kesendirianku disana sambil tentu saja membaca buku yang memang sudah menjadi hobiku sejak dulu.
Spontan ku monyongkan bibirku,memberengut dan mendelikkan mata kepada si kribo,kupanggil begitu karena memang kribo,kuyup sudah tanganku dan kaus biruku jangan ditanya sudah berganti warna jadi merah muda,hijau,macam-macamlah pokoknya terkena guyuran juice yang sekarang tinggal sisa seperempat di gelasnya,nyaris kosong.

Kesal aku berdiri dan berjalan melangkahi si kribo,menuju kasir,membayar semua pesananku dan keluar dari warung,pulang.sebel rasanya dengan gangguan tadi,berjalan kaki menuju rumah kost yang jaraknya hanya sepenggalan langkah dari warung itu,mandi dan tidur,besok aku masih harus meneruskan tugas magangku.
"walah,sh..sh,kenapa jadi begini? mataku belum mau kompromi juga,kuambil bukuku tadi untuk teruskan membaca,siapa tahu kantuk datang setelah ini,tapi lho kok malah jadi teringat kejadian di warung tadi.,jadi penasaran dengan si kribo,siapa ya namanya?,kampusnya? duh..aneh,sepertinya dia benar-benar tidak peduli dengan kekesalanku dan merasa cukup hanya dengan mengucapkan maaf?..kribo aneh,tapi..kalo di ingat sepintas sih tampangnya lumayan juga,kulit mukanya putih,tidak seperti kebanyakan orang-orang di sini,dia pasti bukan asli sini..ih,udah ah.sambil masih agak tersipu kututup buku dan mencoba tidur.

Itulah sekelumit kenanganku dengan si kribo eh namanya 'V' ,awal perkenalan yang menyebalkan,ketidakpeduliannya yang ternyata kusuka,dan banyaknya kebetulan yang membuat kami seolah sering dipertemukan,kebetulan tempat kost yang letaknya bersebelahan,kebetulan sama-sama hobi membaca,kebetulan suka mampir di warung eh cafe itu, lupa namanya kebetulan sama-sama mahasiswa dari kota lain,bedanya dia menimba ilmu di sebuah univesitas negri ternama di kota ini sedangkan aku adalah seorang mahasiswa yang mendapat tugas magang selama 3 bulan di sebuah hotel,ya aku memang mahasiswa perhotelan,dan kebetulan lainnya yang membuat kami semakin dekat saja dan memiliki banyak waktu kebersamaan.

Waktu yang singkat membuat aku dan kribo eh 'V' harus segera memutuskan akan di bawa kemana hubungan ini,"aku harus pulang,tugasku sudah hampir selesai disini",kataku waktu itu,3 bulan cukuplah."mmmm,gimana ya? aku gak tahu harus omong apa sama kamu",berucap sambil tangannya menggaruk-garuk rambut kribonya,salah tingkah."aku minta no.telp & alamat lengkapmu saja lah",katanya akhirnya."hahahhaha".meledaklah ketawaku."oke",cuma itu jawabku.

Kami bersurat-suratan setelah itu,maklumlah di tahun 1990an belum ada sarana lain untuk berhubungan jarak jauh,hp apalagi internet,memakai telepon saja untuk ukuran anak kost seperti aku pastilah mahal,lagipula aku suka semua tulisannya dibanding kalo harus mengobrol langsung dengannya,isinya begitu puitis dan menyanjung hatiku,tatanan dan kata bahasanya indah,entah darimana dia dapat.Menginjak hitungan tahun hubunganku dengannya,merayakan kelulusan bersama dan mendapat pekerjaan hampir berbarengan waktunya.

Akhir cerita tidak semenarik awalnya,restu tidak pernah didapat,keyakinan yang berbedalah penyebabnya.Kecewa pasti ada,airmata,pelukan perpisahan yang tak lagi hangat,gandengan yang tinggal harapan,tatapan matanya yang menyimpan kesedihan, semuanya hilang sudah .Percuma meratap,masih ada harapan hari esok untukku,usiaku masih setia menunggu,walau di benakku masih tetap tersimpan ingatan tentang semuanya,percayalah.

Tidak ada komentar: